Bagiku bicara
hukum adalah bicara kebenaran.
Kerongkongan yang
kering karena tak pernah meneguk bahkan liur kebenaran sendiri,
Semua yang
kurasa hanya palsu yang kering, panas dan menyengat, meski bercahaya benderang
Demi mencari
tetes-tetes kebenaran yang masih tersisa, demi menghilangkan dahaga terhadap
kebenaran yang entah apa, entah dimana,
Maka ku gurat
dengan pena sedikit pengembaraan pencarian kebenaran, dalam susunan kata-kata
yang ku utak atik, dalam hanyutan arus keingintahuanku, yang entah mereka
penerimanya akan apakan maknanya.
Yang ku tau
bahwa seketika setelah kutulis kata, maka aku telah mati, dan kataku akan hidup
dalam makna mereka yang menerimanya.
Pencarian ini
kugurat dalam sajak tak jelas, puisi tak indah dan sumpah serapah yang biasa
saja.
Agar ketika
para pengelana maya yang mencari tulisan untuk kewajiban sebagai mahasiswa, tugasnya
bisa ku buat indah ketika mereka mengambil tulisan ini sebagai buah tangan yang
akan di berikan lagi pada orang lain dengan menyebut nama mereka sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar