Sabtu, 21 Mei 2016

satu sajak tentang kebenaran




SAJAK MALAM

ketika bicara tentang hukum maka manusia akan bicara tentang kebenaran
dimana kebenaran itu seperti cahaya, yang kata einstein, gelap itu tidak ada, yang ada hanya kekurangan cahaya

seperti itulah kepalsuan, yang sebenarnya tidak ada, kecuali konsep akan kurangnya pengetahuan terhadap kebenaran

intuisi dicahayai logika, logika dicahayai cinta, begitulah kebenaran saling membenarkan dan berkembang dari masa kemasa

kata kuhn, dalam satu sajaknya tentang kebenaran yang kita sebut paradigma ilmu, dari yang biasa, kita menuju anomali, dari anomali kita menuju yang baru, dari yang baru kemudian menjadi yang biasa lagi, begitulah kira-kira, kebenaran saling silih berganti dalam benak manusia, dan yang mampu menerima sekalian perubahan hanya yang punya cinta

lantas dalam masa anomali, satu kebenaran dan kebenaran lainnya saling bertemu, beberapa saling gigt, beberapa saling mangsa, memerapa saling injak, namun yang bisa bertahan hanya satu, yaitu yang punya cinta

maka yang paling hukum, kemudian hanya cinta, hanya kasih, dan sayang, hanya penerimaan dan pemberian yang utuh, seperti kata aris sang filsuf, Philia, adalah sumber ikatan awal sesama manusia, yang saat ini kita sebut sebagai kemanusiaan

"suatu malam di kota barru,2016"
ASK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar