
SAJAK MALAM
ketika bicara tentang hukum maka manusia akan bicara tentang kebenaran
dimana kebenaran itu seperti cahaya, yang kata einstein, gelap itu tidak ada, yang ada hanya kekurangan cahaya
seperti itulah kepalsuan, yang sebenarnya tidak ada, kecuali konsep akan kurangnya pengetahuan terhadap kebenaran
intuisi dicahayai logika, logika dicahayai cinta, begitulah kebenaran saling membenarkan dan berkembang dari masa kemasa
kata kuhn, dalam satu sajaknya tentang kebenaran yang kita sebut paradigma ilmu, dari yang biasa, kita menuju anomali, dari anomali kita menuju yang baru, dari yang baru kemudian menjadi yang biasa lagi, begitulah kira-kira, kebenaran saling silih berganti dalam benak manusia, dan yang mampu menerima sekalian perubahan hanya yang punya cinta
lantas dalam masa anomali, satu kebenaran dan kebenaran lainnya saling bertemu, beberapa saling gigt, beberapa saling mangsa, memerapa saling injak, namun yang bisa bertahan hanya satu, yaitu yang punya cinta
maka yang paling hukum, kemudian hanya cinta, hanya kasih, dan sayang, hanya penerimaan dan pemberian yang utuh, seperti kata aris sang filsuf, Philia, adalah sumber ikatan awal sesama manusia, yang saat ini kita sebut sebagai kemanusiaan
"suatu malam di kota barru,2016"
ASK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar